Daftar Isi
Di masa sekarang ini, banyak orang yang sering membicarakan mengenai web programming karena materinya yang mudah dipelajari dan kebanyakan tidak berbayar apalagi banyak dibutuhkan oleh perusahan-perusahaan start up lhoo. Lalu apa sih yang dimaksud web programming dan bagaimana tahapan mempelajarinya? Yuk simak artikel dibawah ini!
Apa Itu Web Programming?
Sebelumnya apakah teman-teman sudah tahu mengenai web programming? Web programming sendiri adalah tahap/proses pengembangan suatu program yang berbasis web karena output/keluarannya disajikan oleh web browser dan dapat diakses menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protokol). Sebelum teman-teman mempelajari web programming, apakah teman-teman sudah mengetahui tentang “WWW”?
WWW atau singkatan dari World Wide Web adalah sebuah kumpulan sumber informasi yang berisi situs-situs web yang di dalamnya terdiri dari banyak halaman web, semua situs web itu tersebar di seluruh dunia dan kita dapat mengaksesnya menggunakan sebuah server/komputer yang terhubung dengan sambungan internet.
WWW pertama kali ditemukan oleh Tim Berners-Lee, beliau lahir di London pada tanggal 8 Juni 1955, beliau adalah seorang ahli computer dan beliau bekerja di CERN (Laboratorium Fisika Partikel Eropa) pada tahun 1989.
Apa Saja Tahapan Belajar Web Programming?
Karena teman-teman sudah mengetahui sedikit penjelasan tentang web programming, maka kita akan lanjut dengan membahas tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1. HTML/CSS
Tahapan paling awal dan paling mendasar dalam mempelajari web programming adalah HTML. HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language, HTML bukanlah bahasa pemrograman, HTML dirancang untuk bisa memungkinkan pengguna untuk dapat mengubah, mengedit, dan mengembangkan suatu halaman web/dokumen yang secara fungsinya hampir mirip dengan Microsoft Word. Sedangkan CSS atau singkatan dari Cascading Style Sheet. Karena CSS berhubungan dengan Style maka CSS sendiri memiliki fungsi untuk mempercantik halaman suatu web, jadi HTML dan CSS itu harus saling berkaitan satu sama lain agar halaman web menjadi lebih menarik.
2. PHP
Setelah mempelajari HTML dan CSS selanjutnya teman-teman sebaiknya mempelajari PHP. PHP atau singkatan dari PHP; Hypertext Preprocessor yaitu suatu bahasa pemrograman script server side, saat ini PHP cukup banyak digunakan oleh pengembang web karena mudah dipelajari, tidak berbayar, dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. Secara umum, fungsi PHP adalah untuk membuat halaman web menjadi dinamis, dan melalui halaman web yang dinamis ini pengunjung dapat berinteraksi di suatu situs dan tentu saja ini sangat memudahkan pengguna terutama bagi situs media social, komunitas, e-commerce, dan lain sebagainya.
3. JavaScript
JavaScript adalah Bahasa pemrograman yang hampir sama dengan PHP dan cara kerja yang hampir sama namun keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Akhir-akhir ini banyak pengguna yang menggunakan Bahasa pemrograman ini bahkan JavaScript sendiri juga disebut sebagai salah satu dari 3 komponen utama dalam membuat halaman web, yaitu diantaranya HTML, CSS, dan JavaScript. Jika di ibaratkan manusia maka HTML menjadi tubuhnya, CSS menjadi MakeUp/pakaian, dan JavaScript menjadi tingkah laku/behavior. Dengan adanya ketiga komponen utama itu maka halaman web kita akan menjadi lebih responsive dan lebih meningkatkan pengalaman user.
4. Database
Database merupakan bagian penting dalam sebuah situs/halaman web, tanpa adanya database maka system tidak bisa menyimpan informasi karena fungsi database sendiri adalah sebagai tempat menyimpan informasi untuk pengguna. Saat ini database yang paling popular dan banyak digunakan adalah diantaranya Oracle, MySQL, Microsoft SQL Server, dan sebagainya.
5. Framework
Framework juga termasuk bagian yang penting dipelajari dan dikuasai oleh web developer, dengan adanya framework akan sangat memudahkan pengguna untuk mengembangkan situs web atau aplikasi menjadi lebih cepat, mudah, dan dinamis. Saat ini framework yang sedang familiar dan banyak digunakan oleh kalangan web developer adalah Laravel karena syntaxnya yang mudah dipahami, dan masih banyak keunggulan lainnya dari framework ini. Selain Laravel, ada juga framework lainnya seperti CodeIgniter, Symfony, Zend, Phalcon, Yii, dll.
6. Library
Agar halaman web yang kita buat menjadi lebih menarik maka kita memerlukan library. Ada banyak library yang bisa kita gunakan diantarnya ada JQuery, Node, React, Ajax, Dan lain sebagainya. Dengan menggunakan library maka akan membuat efek-efek seperti transisi atau yang lainnya sehingga membuat halaman web kita menjadi lebih menarik.
Apa Itu Frontend dan Backend developer?
Nah, setelah teman-teman mempelajari tentang tahapan belajar web programming selanjutnya kita akan membahas tentang frontend dan backend developer.
Dalam pengembangan suatu web/aplikasi, frontend dan backend developer memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Frontend sendiri berperan sebagai client side atau pengembang sebuah situs/aplikasi melalui tampilannya dan berhubungan dengan HTML, CSS, dan JavaScript, sedangkan Backend sendiri berperan untuk mengatur sebuah web/aplikasi berjalan dengan baik sesuai fungsinya atau biasanya disebut server side.
1. Frontend
Pada dasarnya, tugas frontend adalah mengembangkan suatu tampilan web sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan jelas dan lengkap serta membuat pengguna menjadi nyaman ketika berinteraksi di situs web tersebut. Ia harus memastikan isi dari sebuah halaman web seperti tombol, gambar, video, atau yang lainnya tidak mengganggu kenyamanan pengguna.
Frontend sendiri selalu berhubungan dengan HTML, CSS, dan JavaScript karena ketiga komponen utama tersebut merupakan sebuah dasar/landasan untuk mengembangkan suatu situs web, jadi seorang frontend harus bisa menguasai ketiganya. Selain ketiga komponen utama tersebut, seorang frontend juga harus bisa menguasai framework dan library, Mengapa? Karena dengan adanya framework dan library sangat memudahkan frontend dalam mengembangkan dan membuat situs web menjadi lebih menarik dan meningkatkan pengalaman user, misalnya menggunakan Vue.js untuk mengembangkan situs web dan menggunakan React.js untuk membangun user interfacenya.
2. Backend
Layaknya frontend, backend juga mempunyai tugasnya sendiri. Backend lebih berkaitan dengan fungsionalitas sebuah situs web. Secara umum tugas backend adalah sebagai server side yaitu mengatur dan mengontrol sebuah situs web agar bekerja dengan baik. Menjadi seorang backend akan selalu berhubungan dengan Bahasa pemrograman diantaranya ada PHP, Phyton, Ruby, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, seorang backend juga harus mampu menguasai database karena database termasuk komponen yang penting dalam sebuah situs web, ada berbagai software berbasis database yang penting dikuasi oleh backend developer diantaranya Oracle, MySQL, dan SQL Server. Sama seperti frontend, seorang backend juga harus menguasai berbagai framework dan library diantaranya ada Django, GO, C#, dan lain sebagainya.
Lalu apakah penting untuk menguasai keduanya?
Semua itu tergantung dengan diri kita masing-masing, jika teman-teman mempunyai keahlian di bidang desain atau user interface maka sebaiknya mengambil pekerjaan di bagian frontend developer. Sebaliknya, jika teman-teman lebih tertarik dan mempunyai keahlian dalam merancang logika dan problem solving mungkin teman-teman lebih mengarah ke bagian backend developer. Namun jika teman-teman menguasai dan tertarik dengan keduanya mungkin teman-teman bisa mencoba menjadi seorang full stack developer. Meski demikian, semua tergantung dengan kebijakan suatu perusahaan, ada perusahaan yang mungkin hanya memerlukan backend dan frontend tetapi ada juga yang memerlukan backend, frontend, dan full stack developer.