Daftar Isi
A. Sistem Telekomunikasi
1. Pengertian Sistem Telekomunikasi
System telekomunikasi berasal dari 2 kata, yitu SISTEM dan TELEKOMUNIKASI. Kata system dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terdiri atas input, proses dan output. Sedangkan kata Telekomunikasi dapat diuraikan menjadi Tele dan Komunikasi. Tele berarti jarak jauh dan Komunikasi berarti percakapan antara 2 orang atau lebih.
Jadi, Sistem telekomunikasi adalah sebuah system yang terdiri dari input, proses dan output yang digunakan untuk melayani percakapan jarak jauh. Tujuan dari system telekomunikasi adalah menyampaikan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
2. Blok Diagram Sistem Telekomunikasi Dasar
Fungsi :
- Sumber Informasi : dapat berupa text, voice, audio, video, ataupun data yang akan dikirimkan kepada tujuan.
- Tranducer : untuk mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lain, contohnya dari suara menjadi listrik.
- Penguat : untuk menguatkan sinyal yang sudah di ubah
- Tx (Transmitter) : sebagai pengirim sinyal informasi. Pada bagian ini output tranducer akan dikondisikan sebelum ditransmisikan menuju Rx.
- Rx (Receiver) : sebagai penerima sinya informasi. Pada bagian ini sinyal yang ditransmisikan oleh Tx akan diterima dan dikondisikan oleh Rx sebelum diubah lagi ke bentuk semula oleh tranducer.
- Media Transmisi : merupakan bagian yang menghubungkan antara Tx dan Rx.
3. Bentuk Sinyal Informasi
Analog :
- Berbentuk gelombang
- Tuntutan : Kesetiaan (Fidelity)
Digital :
- Simbol/lambangnya berupa bit 0 atau 1
- Tuntutan : Kecermatan (Accuracy)
4. Type Komunikasi
- Point to Point Communication
Merupakan proses antara 2 obyek yang saling berhubungan satu sama lain. Contohnya adalah 2 orang yang melakukan pembicaraan melalui telepon.
- Point to Multipoint
Merupakan proses komunikasi antara 1 pengirim yang mengirimkan informasi kepada banyak penerima, antara pengirim dan penerima dapat berinteraksi satu sama lain. Contoh dari komunikasi ini adalah pada hubungan teleconference (pertemuan yang dilakukan melalui telepon atau koneksi jaringan).
- Broadcasting
Pada broadcasting system, ada sebuah pusat pengiriman informasi yang dapat mengirim informasi ke semua penerima, sepetri pemancar radio dan televisi. Pada system broadcast, penerima tidak dapat berinteraksi dengan pusat pengiriman informasinya.
- Simplex Communication
Pada jenis ini, akan ada 1 pemancar dan 1 penerima dimana keduanya tidak dapat melakukan fungsi lainnya. Contoh dari hubungan ini seperti pada komunikasi siaran radio atau televisi.
- Half Duplex Communication
Merupakan jenis komunikasi yang memungkinkan pada satu waktu yang bersamaan, kanal transmisi hanya dapat digunakan oleh 1 pengguna, jadi antara 2 orang yang hendak berkomunikasi harus bergantian. Contohnya adalah komunikasi menggunakan Handy Talkie.
- Full Duplex Communication
Merupakan jenis komunikasi yang memungkinkan pemanggil dan yang dipanggil dapat berkomunikasi dengan bebas menggunakan 1 kanal transmisi pada saat yang bersamaan. Contohnya adalah komunikasi menggunakan telepon.
5. Elemen Sistem Telekomunikasi
Bagian-bagian telekomunikasi pada umumnya adalah
- Terminal Equipment
- Switching Equipment
- Transmission Line
- Catu Daya
Hubungan antara masing-masing subsistem tersebut dapat digambarkan melalui blok berikut.
Terminal Equipment
- Suatu device yang merupakan sumber informasi yang akan disampaikan ke tujuan tertentu. Dapat berupa Telepon, Telegraph, Faximile, Komputer, dll.
- Sebagai pengirim dan penerima.
- Sebagai Interface (antarmuka) antara network/jaringan dan manusia/mesin
- Mengubah informasi ke sinyal elektrik
Switching Equipment
- Untuk menentukan line/kanal guna mencapai hubungan antara 2 atau lebih Terminal Equipment.
- Alat penyambung antara satu dengan yang lain sehingga informasi dapat sampai ke tujuan.
Line Transmission (Media Transmisi)
- Sebagai perantara/penyampai antara Terminal Equipment dengan Switching Equipment. Atau Terminal Equipment dengan Terminal Equipment guna menyalurkan informasi dari pengirim ke penerima.
Catu Daya
- Sebagai sumber energi untuk mencatu perangkat
B. Media Transmisi
Media transmisi adalah jalur yang menghubungkan antara pengirim dan penerima.
Tx : Transmitter/ Pengirim
Rx : Receiver/ Penerima
Jenis media transmisi ada 2 macam, yaitu :
- Media Fisik (Kabel)
- Media non Fisik (Gelombang Radio)
Secara umum, media transmisi yang termasuk dalam media fisik memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap gangguan transmisi dibandingkan dengan media non fisik.
1. Media Fisik (Kabel)
a. Pair Cable
1. Aplikasi
- Pada jaringan telepon
2. Karakteristik
- Merupakan jenis yang paling murah dan paling banyak digunakan, baik pada transmisi analog maupun digital,
- Kelemahannya adalah keterbatasan pada kecepatan pengiriman data dan jarak jangkaunya,
- Rentan terhadap gangguan,
- Mampu menyalurkan sinyal satu kanal voice (voice channel),
- Daya tempuh max 9 Km.
b. Coaxial Cable
Kabel koaksial terdiri dari 2 buah konduktor. Konduktor dalam terdiri dari kawat tunggal tembaga, sedangkan konduktor luar berupa anyaman metal. Kedua konduktor dipisahkan oleh material dielektrik, sedangkan lapisan terluar berupa selubung dengan struktur yang dapat menghalangi derau dari luar, dan mengurangi gangguan.
1. Aplikasi
- Distribusi siaran televisi/ TV Kabel
- Transmisi telepon jarak jauh
2. Karakteristik
- Digunakan baik untuk sinyal analog maupun digital,
- Dapat mendukung frekuensi dan kecepatan data yang lebih tinggi dibandingkan kabel pair,
- Untuk transmisi jarak jauh, diperlukan amplifier/ repeater pada setiap beberapa km,
- Tahan terhadap gangguan,
- Mampu menyalurkan sinyal 600 kanal voice.
c. Fiber Optic Cable / Kabel Serat Optik
1. Serat Optik
Bahan dasar dari serat optic adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron). Sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.
2. Struktur Dasar Serat Optik
Core (Inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.
Cladding (Lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya.
Coating (Jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis dan sebagai pengkodean warna.
3. Kode Warna Isolasi Serat (Coating)
- Biru
- Orange
- Hijau
- Coklat
- Abu-abu
- Putih
- Merah
- Hitam
- Kuning
- Ungu
- Pink
- Toska
4. Kode Warna Tabung (TUBE)
- Biru
- Orange
- Hijau
- Coklat
- Abu-abu
- Putih
- Merah
- Hitam
2. Step Index Multimode
- Suatu informasi (data) yang dibawa melalui beberapa lintasan cahaya yang dijalarkan melalui serat dari satu ujung ke ujung lainnya.
- Ukuran core besar dan dilapisi cladding yang sangat tipis.
- Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar.
- Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate/jumlah data yang di olah rendah.
3. Step Index Single Mode
- Transmisi data melalui single mode hanya menggunakan satu lintasan cahaya yang merambat melalui serat.
- Serat optic Singlemode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya.
- Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.