Daftar Isi
Pendahuluan
Pada tahun 2021 siapa yang tidak tahu videogame. Videogame merupakan produk hiburan permainan elektronik yang digunakan atau dinikmati dengan cara berinteraksi melalui sebuah pengendali (controller) untuk memberikan suatu perintah yang akan terlihat pada layar.
Pada tahun 1958, seorang fisikawan yang bernama William Highinbotham menciptakan sebuah produk hiburan elektronik yang dapat dikendalikan dengan pengendali. Produk hiburan elektronik tersebut merupakan sebuah permainan tenis kecil dua dimensi. Awalnya permainan tersebut dimainkan pada layar kecil selebar 5 inchi saat dipamerkan di Visitor’s Day. Lalu selang beberapa waktu beliau menambahkan fitur gravitasi kustom yang men-simulasikan gravitasi Bulan, Jupiter, dan Bumi. Sehingga pemain produk hiburan tersebut seakan-akan bermain tenis di planet lain. Selain menambahkan fitur tersebut, beliau juga menggunakan layar yang lebih lebar agar bisa lebih jelas dalam memainkannya.
Seperti segala sesuatu yang ada di bumi, videogame juga akan berkembang mengikuti jaman. Mulai dari segi gameplay, grafis, user experience, dll. Dari segi grafis sendiri, videogame telah berkembang pesat dengan adanya konsol generasi ke-8 dan disempurnakan di generasi ke-9 ini. Di sini saya akan membahas sejarah grafis sejak lahirnya kata “videogame” hingga sekarang.
Konsol Generasi ke-1
Konsol generasi pertama ini merupakan pertama kalinya produk hiburan elektronik ini disebut sebagai “videogame”. Produk konsol generasi pertama antara lain adalah Atari Homepong, Coleco Telstar, dan Odyssey series. Hampir seluruh perangkat konsol generasi pertama ini hadir dengan game yang tertanam secara fisik dalam console dan tidak bisa diubah atau dipindah ke konsol lain. Konsol generasi pertama ini memiliki umur yang pendek dikarenakan permintaan pasar yang masih kecil pada saat itu. Tetapi konsol generasi pertama ini melahirkan beberapa perusahaan raksasa video game, yaitu Atari dan Nintendo.
Grafis game konsol generasi pertama ini sangat sederhana dengan piksel yang masih bisa dihitung jumlahnya. Game yang termasuk game konsol generasi pertama ini antara lain adalah Pong dan Tennis. Game generasi ini juga masih menggunakan dial (tombol penyetel) dan satu-satunya tombol yang ada pada pengendali adalah tomboh reset.
Konsol Generasi ke-2
Konsol Generasi Ke-2 merupakan generasi game yang sudah memiliki warna. Walaupun masih pixelated, konsol generasi ini merupakan perkembangan yang lumayan signifikan. Generasi ke-2 ini merupakan generasi di mana game arcade atau dingdong seperti Space Invader, Donkey Kong, Pac Man, dll merajai pasar. Lalu Atari hadi dengan Atari 2600-nya untuk membawa pengalaman bermain arcade ke rumah. Atari berhasil mengkonversi game Space Invaders ke Atari 2600 yang menjadi killer move bagi produsen mesin arcade. Atari menjadi produsen paling dominan pada saat konsol generasi ke-2. Konsol Atari 2600 menjadi konsol generasi ke-2 dengan penjualan terbanyak.
Konsol Generasi ke-3
Pada era 8-bit ini, konsol generasi ke-3 didominasi oleh NES (Nintendo Entertainment System). Saking populernya, kalimat “bermain NES” hingga diganti dengan “bermain videogame”. Walaupun disebut era 8-bit, Intellivision menciptakan consol 16-bit pada generasi ini. Generasi ini merupakan generasi di mana lahir beberapa seri iconic judul game seperti The Legend of Zelda, Metroid, Super Mario Bros., dan masih banyak lagi. Pada generasi ini, NES menyempurnakan alat light-gun dari Odyssey yang bisa dimainkan di game legendaris Duck Hunt. Generasi ini juga generasi di mana Sega berpindah dari memproduksi arcade menjadi memproduksi home console dengan Sega Master series-nya.
Konsol Generasi ke-4
Generasi Konsol ke-4 diwarnai dengan perang konsol pertama dalam sejarah. Mempertemukan dua raksasa perusahaan videogame, yaitu Sega dan Nintendo. Nintendo masih hadir dengan NES (Nintendo Entertainment System) dan Sega hadir dengan konsol baru mereka Sega Mega Drive (Sega Genesis untuk wilayah Amerika Serikat) yang sudah 16-bit. Sega sangat berani merilis produknya dengan franchise game eksklusif Sonic The Hedgehog untuk bersaing dengan Super Mario Bros. milik Nintendo. Sega unggul dengan game-gamenya yang sudah mendukung multi-dimensional scrolling dengan art yang sangat unik khas Sega. Game-game Sega dibuat lebih rumit tetapi mudah dipahami untuk menambah gameplay yang tentu saja mengalahkan game-game Nintendo yang sangat family-friendly. Beberapa waktu berlalu, Nintendo juga ikut menciptakan konsol 16-bit mereka yang diberi nama Super Nintendo. Sejak saat itu, kedua kubu tersebut dinilai sebagai perusahaan yang benar-benar serius dengan produk mereka.
Konsol Generasi ke-5
Generasi ini merupakan generasi paling transformatif dalam sejarah videogame. Berubah dari grafis 2D menjadi 3D. Kedua raksasa perusahaan konsol tetap bersaing. Sega dengan Sega Saturn-nya dan Nintendo dengan Nintendo N64-nya. Di balik persaingan kedua raksasa tersebut, Sony tiba-tiba ikut menjalar ke dunia konsol videogame. Dengan Sony PlayStation yang terkenal. Sayang bagi Sega, hadirnya Sony pada persaingan konsol ini menyebabkan kurangnya penjualan Sega Saturn pada waktu itu. Sony PlayStation melakukan bold move mengikuti dua pendahulunya dengan merilis franchise game eksklusif seperti Gran Turismo, Final Fantasy (yang nantinya akan hadir di konsol handheld Nintendo GameBoy Advance), Tekken, dll. Di balik gemilangnya Sony PlayStation, Nintendo tidak mau kalah dengan merilis game The Legend of Zelda : Ocarina of Time yang menjadi game dengan ulasan terbaik sepanjang masa.
Konsol Generasi ke-6
Sony dan Nintendo yang saat itu sedang menguasai pasar merilis Sony PlayStation 2 dan Nintendo GameCube. Untuk Sega sendiri merilis Sega DreamCast pada tahu 1999 yang kembali kurang laku. Microsoft Menyusul dengan Microsoft Xbox di pertengahan generasi. Generasi ini merupakan generasi emas Sony dengan Sony PS 2 nya yang menjadi konsol paling laris sepanjang masa dengan penjualan sekitar 155 juta unit terjual. Grafis pada era ini lebih tajam secara resolusi dan lebih kompleks secara polygon. Pada generasi ini juga lahir game legendaris Grand Theft Auto : San Andreas besutan Rockstar Games yang hadir pada PS2 dan Xbox pada waktu itu. Xbox yang rilis lebih akhir tentu saja hadir dengan spesifikasi yang lebih tinggi daripada pendahulunya. Game-game pada Xbox juga memiliki grafis yang lebih bagus. Sony bisa dibilang merajai generasi ini dengan PS 2 nya
Konsol Generasi ke-7
Generasi ini mengubah total pandangan kita tentang videogame. Industri videogame dinilai setara dengan industri perfilman. Pada generasi ini, hampir semua game menggunakan motion capture yaitu gerakan manusia yang direkam lalu dikonversi menjadi animasi 3D. Dengan grafisnya yang jauh lebih nyata, menggunakan physics dengan dasar rumus fisika dunia nyata, sehingga pengalaman bermain videogame pada generasi ini terasa lebih nyata. Sony hadir dengan seri terbaru PlayStation-nya yaitu PlayStation 3, Microsoft dengan Xbox 360 nya dan Nintendo yang menghebohkan pasar konsol dengan Nintendo Wii yang menjadi konsol generasi ke-3 dengan penjualan terbanyak. Nintendo Wii menggunakan fitur motion control pada pengendalinya yaitu Wiimote. Gerakan yang kita lakukan di dunia nyata bisa diaplikasikan pada game Nintendo Wii yang sudah mendukung fitur tersebut seperti Wii Sports. PS 3 juga mendukung fitur motion control tetapi hadir dengan implementasi yang sedikit. Xbox 360 ikut dengan Xbox Kinect motion capture yang dianggap produk gagal karena sering tidak bekerja saat digunakan.
Konsol Generasi ke-8
Generasi ke-8 merupakan puncak kaki gunung dari generasi konsol. Generasi ini hadir dengan grafis, suara, animasi yang sangat nyata hingga kita lupa kalau sedang bermain game. Tiga raksasa industri game yang tersisa Sony, Microsoft, Nintendo masing-masing hadir dengan produk jagoannya. Sony hadir dengan Sony PlayStation 5, Microsoft hadir dengan Microsoft Xbox One, dan Nintendo alih-alih hadir dengan konsol biasa, merilis konsol handheld yang kuat untuk bermain game AAA generasi sekarang. PS4 dinilai unggul dari segala konsol generasi ke-8 lainnya dengan game-game eksklusifnya seperti Uncharted, The Last of Us, God of War 4, hingga Spiderman. Ketiganya sama kuat tetapi berbeda prinsip dan cara eksekusi mereka masing-masing. Konsol Generasi ke-8 ini disempurnakan di generasi ke-9 dengan menghadirkan fitur resolusi 4K, 120 FPS, Ray-Tracing, dan Adaptive trigger untuk Sony PS5.
Kesimpulan
Seperti halnya sesuatu di dunia, videogame juga berkembang mengikuti zaman. Hal ini dilakukan agar konsumen bisa membeli produk berkualitas dan mengenal fitur-fitur baru pada industri game. Tidak ada salahnya bekerja di industri game. Industri game merupakan salah satu industri hiburan terbesar dengan value miliaran dolar. Jadi tak heran jika produsen hadir dengan fitur dan terobosan baru.